MUHAMMADIYAH KARANGANYAR – Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) PP Muhammadiyah memberikan apresiasi tinggi kepada Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al Ikhlas Botok atas keberhasilannya mewisuda angkatan perdana pada acara Haflah Akhirussanah, Selasa (3/6/2025). Peristiwa ini dianggap sebagai bukti nyata dedikasi dan keteladanan pengurus serta kemitraan yang solid antara Ponpes Al Ikhlas Botok, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kerjo, dan masyarakat setempat.

Yunus Muhammadi, perwakilan LPP PP Muhammadiyah, menyatakan bahwa keberhasilan tersebut merupakan buah dari kesabaran dan keuletan pengurus selama tiga tahun terakhir. “Awal berdiri, Ponpes Al Ikhlas Botok hanya memiliki empat santri. Namun, berkat sinergi antara pengurus, PCM Kerjo, dan masyarakat, hari ini kita melepas angkatan pertama dengan enam santri yang lulus dengan prestasi membanggakan,” ujarnya di pelataran Masjid Jami’ Walidah Sa’ada Kerjo. Yunus menambahkan bahwa model pengembangan pesantren seperti ini menjadi contoh positif bagi pesantren-pesantren Muhammadiyah di wilayah Karanganyar.

Sebagai bentuk dukungan strategis, LPP PP Muhammadiyah mengeluarkan beberapa arahan. Pertama, santri didorong untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah Muhammadiyah yang memiliki program tahfizh sehingga hafalan Al-Qur’an mereka terus terjaga dan berkembang. Kedua, pengurus Ponpes Al Ikhlas Botok diminta meningkatkan upaya publikasi—baik melalui media sosial maupun kegiatan dakwah langsung—untuk memperluas daya tampung dan menarik lebih banyak calon santri. Ketiga, PCM Kerjo diingatkan agar tetap memperkuat pendampingan, termasuk monitoring kurikulum dan fasilitas pesantren.

Dukungan struktural Muhammadiyah juga ditegaskan oleh Romdloni (Gus Doni), Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar Bidang Pendidikan. Menurutnya, “Melanjutkan pendidikan di sekolah Muhammadiyah adalah kewajiban bagi alumni pesantren Muhammadiyah. Dengan begitu, kesinambungan pembinaan agama dan hafalan Al-Qur’an para santri akan terjaga.” Selain itu, Gus Doni mengumumkan insentif khusus berupa seragam gratis bagi sepuluh pendaftar pertama yang mendaftarkan diri pada bulan Juni 2025.

Ketua PCM Kerjo, Budi Sambodo menambahkan bahwa momentum Haflah Akhirussanah ini merupakan ajang strategis untuk mempromosikan Ponpes Al Ikhlas Botok kepada masyarakat luas. Ia berharap publikasi yang lebih gencar akan membantu pesantren ini membuka kesempatan bagi santri baru dari berbagai daerah. Sementara itu, Yunus mencatat bahwa LPP PP Muhammadiyah akan terus berupaya mendampingi pesantren-pesantren muda agar mampu berkembang dan memenuhi standar kualitas pendidikan.

Mudir PPTQ Al Ikhlas Botok, Nuralim Muhammad Yusuf, menjelaskan bahwa kurikulum terintegrasi di pesantren meliputi pendidikan formal setara SMP (berdasarkan kurikulum nasional), pembekalan tahsin dan tahfizh Al-Qur’an, serta pelatihan keterampilan sunnah seperti berkuda dan memanah. “Kami merancang program ini agar santri tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki karakter tangguh dan disiplin sesuai sunah Nabi,” kata Nuralim. Ia menegaskan bahwa seluruh lulusan perdana telah dipastikan melanjutkan ke sekolah Muhammadiyah di Karanganyar dan Sragen, dengan prioritas lembaga yang memiliki program tahfizh.

Acara Haflah Akhirussanah yang dihadiri oleh jajaran Forkompinca Kecamatan Kerjo ini diakhiri dengan tradisi sungkeman santri kepada orang tua, sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas dukungan selama menuntut ilmu di Ponpes Al Ikhlas Botok. Keberhasilan pesantren muda ini diharapkan menjadi tolok ukur efektivitas pembinaan LPP PP Muhammadiyah bagi pesantren-pesantren baru di lingkungan organisasi.